Kematian bintang Friends Matthew Perry yang memerankan Chandler Bing menjadi kabar yang mengejutkan seluruh dunia. Perry meninggal setelah tenggelam di jacuzzi rumahnya pada Sabtu, 29 Oktober 2023 di Los Angeles. Matthew Perry meninggal dalam usia 54 tahun.
Sebelum kematiannya, Matthew Perry ternyata pernah dekat dengan maut akibat sebuah penyakit beberapa tahun lalu. Dalam memoarnya “Friends, Lovers and the Big Terrible Thing,” Perry mengungkapkan bahwa dia mengalami perforasi saluran cerna. Ia menghabiskan waktu berminggu-minggu berjuang untuk hidup setelah usus besarnya pecah karena penyalahgunaan narkoba, demikian seperti dilansir People.
Ia koma selama dua minggu, dirawat di rumah sakit selama lima bulan, dan harus menggunakan kantong kolostomi selama sembilan bulan. Diketahui ketika itu Perry menderita Narcotic Bowel Syndrome (NBS). Apa itu?
Mengenal NBS
NBS adalah suatu kondisi medis yang umumnya disebabkan penggunaan opioid jangka panjang, demikian jelas National Library of Medicine US. Opioid, yang biasanya diresepkan untuk mengatasi nyeri, telah menjadi bagian penting dalam perawatan kesehatan modern. Namun, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk NBS.
Penyakit ini ditandai dengan nyeri perut yang sering atau berkepanjangan yang terkait dengan penggunaan opioid dalam jangka waktu lama. Rasa sakit ini dapat memburuk dengan dosis opioid yang lebih tinggi atau penggunaan jangka panjang.
Alasan pasti mengapa NBS berkembang belum sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan terkait dengan hiperalgesia, yang terjadi pada sekitar 6 persen pengguna opioid kronis. Sindrom ini kerap kali menyebabkan pasien harus sering masuk ruang gawat darurat dan rumah sakit.
Mengenali NBS bisa jadi rumit karena gejalanya sama dengan berbagai gangguan pencernaan. Ciri khas NBS adalah nyeri perut yang secara paradoks memburuk seiring penggunaan opioid. Hal ini dapat disertai gejala seperti mual, muntah, kram perut, kembung, dan sembelit, yang merupakan efek samping khas opioid.
Diagnosis dan perawatan
Mendiagnosis NBS tidak mudah karena tidak ada tes laboratorium atau prosedur pencitraan khusus untuk memastikannya. Diagnosisnya sebagian besar bergantung pada penilaian klinis, riwayat kesehatan pasien, dan hubungan antara penggunaan opioid jangka panjang dan nyeri perut yang memburuk. Kriteria khusus dapat membantu mempertegas diagnosis, seperti nyeri progresif meskipun dosis opioid lebih tinggi, nyeri perut seperti terbakar, dan nyeri yang terjadi dalam jangka waktu tertentu setelah penggunaan opioid dimulai.
Pendekatan utama untuk mengelola NBS adalah mengurangi atau menghentikan penggunaan opioid. Hal ini melibatkan pengurangan opioid secara bertahap untuk meminimalkan gejala putus obat dan rasa sakit. Pasien juga dapat menerima dukungan melalui antidepresan, klonidin, dan benzodiazepin untuk meringankan gejala penarikan diri.
Selain itu, banyak orang dengan NBS mungkin memerlukan obat pencahar dan antagonis opioid perifer untuk mengatasi sembelit. Terapi psikososial juga dapat memainkan peran penting dalam mencegah kekambuhan.
Sumber : Tempo