Manggarai Barat – Penyakit kusta muncul di Labuan Bajo dan sejumlah daerah lainnya di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini sudah ada delapan orang yang terjangkit kusta. Satu pasien berasal dari Soe, Timor Tengah Selatan (TTS), yang sedang berada di Labuan Bajo.
“Di Manggarai Barat ada delapan pasien kusta. Dari delapan kasus, ada satu kasus berasal dari luar dari Soe,” ungkap Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Senin (4/9/3023).
Weng mengatakan pasien kusta itu tersebar di sejumlah wilayah di Manggarai Barat. “Di wilayah kerja Puskesmas Labuan Bajo dua kasus, Puskesmas Nanga Terang Kecamatan Boleng ada satu kasus, Lembor dua kasus semuanya di Waenakeng, di Datak Kecamatan Welak satu kasus, Sanonggoang di Werang satu kasus, dan ada satu kasus dari kabupaten TTS, Soe, dia datang tinggalnya di Waekesambi (Labuan Bajo),” jelas dia.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai itu mengatakan penyakit kusta di Labuan Bajo pertama kali terdeteksi sekitar 11 bulan lalu. Petugas kesehatan sudah melakukan penelusuran terhadap keluarga terdekat dan tetangga pasien. Hasilnya, tak ada yang tertular dari delapan pasien tersebut.
“Bukan hanya pasien yang diperiksa tapi keluarga dekat dan tetangga sekitar dan dicari tahu ke mana orang ini sebelumnya. Untuk mencari rangkaian asalnya dari mana untuk pastikan tidak ada penyebaran ke orang sekitar,” ujar Weng.
Ia mengatakan pasien kusta wajib menjalani terapi minum obat selama 12 bulan. Obatnya gratis. “Dilakukan pengobatan selama satu tahun full. Obatnya gratis tersedia di Puskesmas,” kata Weng.
Menurut dia, terdapat petugas pengawas minum obat untuk masing-masing pasien kusta tersebut untuk memastikan mereka disiplin minum obat selama satu tahun. Sebab pasien kadang jenuh minum obat. Keluarga juga diminta untuk mengawasi pasien kusta agar rutin minum obat.
“Perlu petugas pengawas minum obat karena minum satu tahun ini. Orang minum tiga hari saja bosan,” kata Weng.
Ia mengatakan pasien kusta itu belum selesai menjalani terapi setahun minum obat. Kabar baiknya delapan pasien kusta itu disiplin minum obat. Ada yang sudah 11 bulan rutin minum obat. “Semuanya tidak ada yang menolak berobat,” ujar Weng.
Kusta adalah penyakit menular. Namun, Weng memastikan pasien yang sedang menjalani terapi minum obat itu tidak menularkan penyakit kusta sepanjang mereka disiplin minum obat. Karena itu pasien kusta itu tak perlu diisolasi.
“Tidak menular asal dia rutin terapi 12 bulan. Jangan diisolasi nanti dia stres,” tegas Weng.
Menurut dia, penyakit kusta terakhir muncul sekitar lima atau enam tahun lalu. “Itu penyakit yang terabaikan, dulu adanya. Gencar lakukan terapi, hilang. Mungkin tidak tuntas muncul lagi,” ujar Weng.
Ia meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan munculnya penyakit kusta dia daerah tersebut. Sebab, semua pasien kusta itu dalam pemantauan petugas kesehatan dan semuanya menjalani pengobatan.
“Tak ada yang perlu dikhawatirkan karena semua dalam pemantauan dan saat ini semua dalam pengobatan. Syukurnya semuanya terpantau,” katanya.
Ia menambahkan obat kusta tersedia cukup banyak di Manggarai Barat. Obat itu dipasok Kementerian Kesehatan setelah kasus kusta dilaporkan ke Pusat. “Ketersediaan obat ada di Puskesmas,” tandas Weng.
Sumber : Detik