Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara perihal penambahan saham Indonesia melalui MIND ID di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebanyak 10% menjadi 61%. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa rencana penambahan itu masih dalam proses.
“Dalam proses semuanya, menunggu PP-nya (Peraturan Pemerintah). PP rampung itu juga akan selesai,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di PT Smelting, Gresik, dikutip Senin (18/12/2023).
Menurut Jokowi dari proses penambahan saham ini kedua pihak akan diuntungkan. Meski porsi Indonesia terus bertambah. “Semuanya diuntungkan, semuanya diuntungkan. tapi tetap pemegang mayoritas lebih banyak itu ada di Indonesia. ada tambahan nanti tambahan saham untuk Indonesia,” kata Jokowi
Seperti diketahui, penambahan saham 10% Pemerintah Indonesia di PTFI merupakan salah satu syarat untuk perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pertambangan setelah tahun 2041 mendatang. Melalui Holding BUMN Tambang MIND ID, maka penambahan 10% saham Indonesia di perusahaan milik Amerika Serikat itu menjadi 61%.
Tidak hanya itu, PTFI juga akan membangun fasilitas pemurnian dan pemrosesan mineral mentah (smelter) di Fak-Fak, Papua Barat.
“Pembangunan Smelter di Papua serta penambahan saham pemerintah 10% merupakan bagian dari perpanjangan IUPK PTFI,” ujar VP Corporate Communication PTFI Katri Krisnawati kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Selain itu, dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu, juga menemui CEO Freeport McMoran Ricard Adkerson. Dalam pertemuan itu turut dibahas mengenai penambahan saham Freeport di Indonesia, hingga perpanjangan izin tambang.
Sumber : CNBC