Home » Seorang Peneliti dari Singapura Bahas Teknologi Campur Aduk yang Ada di Angkatan Laut Indonesia
Asia Defence Featured Indonesia News

Seorang Peneliti dari Singapura Bahas Teknologi Campur Aduk yang Ada di Angkatan Laut Indonesia

Angkatan Laut Indonesia menjadi kekuatan yang menempati urutan nomor satu di kawasan Asia Tenggara.

Menurut Menhan RI Prabowo Subianto yang dijelaskan dari Asia Maritime Transparency Initiative pada 10 Maret 2022, dalam 24 bulan Indonesia akan memiliki 50 kapal perang khusus Angkatan Laut Indonesia.

Terbukti pada beberapa bulan terakhir, Angkatan Laut Indonesia sudah menerima beberapa jenis kapal perang baru.

Beberapa jenis kapal perang baru Angkatan Laut Indonesia ada yang buatan dalam negeri dan ada yang buatan luar negeri.  

Sebelumnya ada pernyataan dari seorang peneliti di Singapura yang membahas soal teknologi campur aduk yang ada di Angkatan Laut Indonesia.

“Angkatan Laut Indonesia saat ini terdiri dari teknologi campur aduk yang diperoleh dari berbagai sumber seperti Barat, China, Rusia dan ini merupakan mimpi buruk logistik, selain tantangan nyata dalam interoperabilitas,” kata Collin Koh, seorang peneliti yang berspesialisasi dalam keamanan maritim dan keamanan maritim dari S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura yang dikutip dari Defense News pada 13 Februari 2023.

Dengan penjelasan tersebut maka benar jika kapal perang Angkatan Laut Indonesia saat ini terdiri dari teknologi buatan negara barat, China, serta Rusia.

Dengan gabungan teknologi tersebut bisa membuat masalah untuk dukungan logistik salah satunya seperti pasokan suku cadang.

Selain itu, saat Angkatan Laut Indonesia sedang memperkuat jajarannya dengan menambah kapal perang baru, persenjataan, termasuk upgrade teknologi.

Dikutip dari ANTARA pada 2 November 2022, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menunjuk PT PAL Indonesia menjadi lead integrator dalam proyek perbaikan 41 kapal perang Angkatan Laut Indonesia.

Nantinya 41 kapal perang Angkatan Laut Indonesia akan dilakukan refurbishment serta di upgrade teknologinya.

Dengan langkah tersebut maka Angkatan Laut Indonesia akan memiliki beberapa alutsista yang memiliki teknologi baru.

Sebelumnya ada informasi dari media Rusia yang menjelaskan jika Indonesia berencana memiliki lebih dari 20 kapal modern kelas korvet

“Militer Indonesia berencana memiliki lebih dari 20 kapal modern kelas korvet dalam armadanya,” tulis laman media Rusia yaitu Russian Council pada 22 Mei 2023.

Dengan penjelasan ini maka Indonesia akan mendatangkan lebih dari 20 kapal modern kelas korvet.

Akan tetapi belum ada kejelasan dari pihak Kemhan RI ataupun TNI AL soal kapal perang jenis korvet baru yang akan diterima/dibuat.

Ada dugaan jika rencana miliki lebih dari 20 kapal modern kelas korvet akan dibuat di dalam negeri.

Karena Indonesia terbukti sudah bisa membuat kapal korvet kelas modern secara mandiri.

Itu diungkapkan dari Puspen TNI pada 20 April 2023, PT Karimun Anugrah Sejati selaku pembuat korvet Bung Karno bisa membuat kapal yang serupa.

Itu dibuktikan jika kapal korvet ini memiliki kemampuan dalam Anti Surface Warfare, Anti Air Warfare, Anti-Submarine Warfare dan Electronic Warfare, serta mampu membawa heli sebagai sarana escape dari udara.

Selain itu, Kapal perang Indonesia khususnya di kelas korvet masih sangat minim.

Sampari Class.

Sampari Class.

Dijelaskan dari berbagai sumber di Dispen AL, Indonesia memiliki 5 kelas kapal perang korvet.

5 kelas kapal perang korvet Indonesia adalah kelas Kapitan Pattimura, kelas Fatahillah, kelas Diponegoro, kelas Bung Tomo, serta kelas Bung karno.

Dari kelima kelas tersebut maka total kapal perang korvet yang dimiliki Indonesia jumlahnya kurang lebih mencapai 25 unit.

Teruntuk korvet kelas Kapitan Pattimura merupakan buatan Jerman Timur yang biasa dikenal sebagai Parchim class.

Lalu kelas Fatahillah dan kelas Diponegoro merupakan korvet buatan Belanda yang memiliki kemampuan Anti Kapal Selam (AKS).

Sedangkan kelas Bung Tomo menjadi satu-satunya korvet buatan Inggris.

Teruntuk kelas Bung karno merupakan korvet yang memiliki misi sebagai VVIP and Presidential ship.

Sumber : Zona Jakarta

Translate