Pemprov DKI Jakarta menggencarkan vaksinasi usai kasus cacar monyet atau monkeypox terus bertambah. Pemprov DKI juga mengisolasi pasien yang terkena cacar monyet ini.
“Kemarin Pak Menkes sudah sampaikan 22 itu hasil tracing yang diminta oleh Pemprov dan Kemenkes pada Dinkes, kami tracing. Terus aksinya bagaimana? Aksinya adalah kami vaksin,” kata Pj Gubernur DKI Heru Budi saat ditemui di RPTRA Rawa Jaya, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (1/11/2023).
Heru juga menjamin stok vaksinasi mpox tersedia, khususnya bagi kelompok berisiko. Selain itu, Heru memastikan pasien yang terjangkit cacar monyet akan diisolasi di rumah sakit.
“(Stok vaksin) ada. Kami isolasi yang terkena cacar monyet,” jelasnya.
Heru menyebut saat ini kasus cacar monyet yang ditemukan di Jakarta berasal dari komunitas tertentu. Pihaknya pun langsung melokalisasi kasus.
“Insyaallah itu hanya komunitas tertentu saja. Kita lokalisir ke situ,” terangnya.
Kasus Cacar Monyet
Kasus cacar monyet atau Mpox diketahui terus bertambah. Berdasarkan data harian pada Selasa (31/11), ada penambahan dua kasus baru, berdomisili di DKI Jakarta.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu menyebut total pasien Mpox sejauh ini 29 orang.
“Tambah 2 kasus baru dari DKI menjadi 29 kasus,” konfirmasi dr Maxi saat dihubungi detikcom Rabu (1/11).
Kedua pasien masih berada di rentang usia pria dewasa. Penularan terjadi melalui aktivitas seks.
dr Maxi menyebut sejauh ini tidak ada pasien bergejala berat yang dilaporkan. Meski begitu, dirinya mewanti-wanti masyarakat untuk menghindari segala risiko transmisi termasuk dari benda yang terkontaminasi.
Pasalnya, masa inkubasi Mpox relatif jauh lebih lama ketimbang COVID-19. Bisa enam hingga 13 hari, tetapi beberapa kasus juga dilaporkan baru mengalami gejala pasca lima sampai 21 hari terpapar.
“Semua pasien bergejala ringan, kondisinya stabil,” demikian penegasan dr Maxi.
Sumber : Detik