Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak seluruh umat untuk kembali memaknai arti kebudayaan Islam yang telah berkembang pesat di Indonesia sejak sebelum masa kemerdekaan.
Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam agenda Seminar Kebudayaan Islam Indonesia bertema “Mengukuhkan Peran Kebudayaan Islam Indonesia dalam merekatkan Kebhinekaan Bangsa” yang digelar oleh Lembaga Seni, Budaya dan Peradaban Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah, pada Rabu (26/7).
Muhadjir menambahkan, untuk memaknai itu umat Islam dapat belajar dari Peter L. Berger yang merupakan seorang ilmuan yang menjelaskan tentang teori dialektika budaya. Dalam teori itu, manusia diciptakan oleh Tuhan YME dengan kemampuan daya cipta yang merupakan inti dari budaya.
“Manusia dalam menciptakan sesuatu itu terikat dengan media dan ide. Ide itu ada di dalam pikiran kita, dan media itu ada di jagat raya ini. Media dan ide ini akan menentukan ekspresi budaya kita,” imbuhnya.
Muhadjir menjelaskan bahwa media dapat diartikan sebagai Indonesia yang akan menentukkan warna ke-Islaman. Sementara Islam menjadi bagian dari ide dalam kesadaran yang ada dalam pikiran umat manusia. Maka menurutnya, ekspresi Islam dalam membentuk budaya di Indonesia memiliki perbedaan dengan umat Islam di negara lain.
“Oleh karena itu, ketika Islam diekspresikan di Indonesia akan menjadi khas, karena medianya berbeda dengan di negara lain,” ujarnya.
Melalui kekhasan itu, Muhadjir mengatakan umat Islam Indonesia harus bangga atas budaya yang telah terbentuk selama puluhan tahun itu. Terlebih semua ini telah memberikan dampak bagi kemanjuan umat Islam, baik dari segi sosial maupun ekonomi.
“Kalau kita melihat ke belakang, misalnya fenomena jilbab. Ini budaya khas. Betapa terjadi proses revolusi budaya yang panjang hingga menjadi identitas yang luar biasa. Ini berdampak pada industri tekstil kita yang turut mempengqruhi ekonomi umat,” kata Muhadjir.
Muhadjir juga mengajak para umat untuk terus berupaya memajukan kebudayaan Islam Indonesia dengan terus mengkaji, menelusuri, dan merevitalisasi budaya Islam Indonesia. Sehingga diharapkan dapat menjadi bagian dari gerakan kebudayaan yang dapat diakui dan diterima oleh masyarakat internasional serta menjadi rujukan bagi terbangunnya peradaban baru dunia.
Disela-sela sambutannya, Muhadjir mengajak seluruh umat nahdliyin yang hadir dalam acara itu untuk menyerukan “sholawat asyghil” seraya berdoa bersama untuk kemajuan kebudayaan Islam dan bangsa Indonesia.
Tampak berada dalam acara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Ketua MUI Marsudi Syuhud, Ketua MUI Pusat Bidang Seni dan Budaya Jeje Zaenudin, Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan, serta Wakil Sekretaris Jenderal MUI Pasni Rusli. Selain itu, hadir juga para pimpinan dan perwakilan ormas Islam dan kepemudaan, akademisi kampus, serta seniman dan budayawan.
Sumber: Kemen Kopmk