Home Ā» Teka-teki Cawapres Prabowo: Cak Imin, Gibran atau Erick?
Asia Business Defence Economy Featured Indonesia News Politics

Teka-teki Cawapres Prabowo: Cak Imin, Gibran atau Erick?


Sosok bakal calon wakil presiden pendamping bakal calon presiden Prabowo Subianto masih belum terang. Kendati demikian, terdapat sejumlah nama yang dijagokan mendampingi Prabowo dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Berikut penjelasannya.

a. Muhaimin Iskandar

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkap kandidat terkuat cawapres yang akan mendampingi Prabowo. Andre mengatakan, hingga saat ini Cak Imin masih menjadi kandidat terkuat.

“Seperti yang disampaikan pimpinan Partai Gerindra, kandidat terkuat calon wakil presiden Pak Prabowo sampai saat ini, sampai malam ini kita bicara adalah Gus Muhaimin, sampai saat ini,” kata Andre usai nonton bareng ‘Kejar Mimpi Gaspol!’ di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (2/7) malam.

Andre menuturkan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga berulang kali menyampaikan bahwa Cak Imin merupakan pemegang kunci cawapres Prabowo. Hal itu, lanjutnya, juga tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Gerindra dan PKB.

“Jadi kuncinya siapapun cawapres Pak Prabowo nanti kuncinya ada di tangan Gus Muhaimin,” papar Andre seperti dikutip detik.com.

Anggota DPR RI itu pun meyakini sosok cawapres Prabowo akan segera dideklarasikan. Menurutnya, saat ini Prabowo dan Cak Imin masih menunggu momen yang tepat.

“Pendaftarannya kan masih pertengahan Oktober, Masih 3,5 bulan lagi. Saya rasa Pak Prabowo dan Gus Muhaimin masih menunggu momentum dan timing yang pas untuk menentukan siapa yang akan diumumkan sebagai cawapres Pak Prabowo,” ujarnya.

“Tunggu sajalah, kan masih 3,5 bulan lagi. Saya rasa itu masih cukup, apalagi Pak Prabowo dan Gus Muhaimin punya komitmen yang sama bagaimana Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ini semakin kuat dengan bertambahnya partai-partai yang lain,” imbuh Andre.

b. Gibran Rakabuming Raka

Nama Gibran kembali santer dipasangkan sebagai cawapres Prabowo. Gibran lagi-lagi menepis rumor tersebut.

Gibran mengaku belum ada pembicaraan ke arah cawapres dengan Prabowo. Meski keduanya pernah menggelar pertemuan, seperti saat Prabowo berkunjung ke Solo.

“Mbok kira ibu-ibu nggosip (Kamu kira seperti ibu-ibu menggosip), rasan-rasan. Nggak ada,” kata Gibran kepada awak media di Ponpes Az Zayadiy Solo, Sabtu (1/7/2023), dilansir detik.com.

Gibran mengaku terbuka dengan semua pihak. Tak ada tendensi politik, saat dia mendampingi Prabowo atau tokoh politik lainnya, saat mereka berkunjung ke Solo.

“Semua saya dampingi, nggak cuma Pak Prabowo. Mbak Puan ke sini saya dampingi, Pak Ganjar ke sini saya dampingi, Pak Anies ke sini saya dampingi. Saya mendampingi semua, berteman dengan semua. Saya kan nggak pilih-pilih,” ucapnya.

Gibran juga mengatakan tak ada pembicaraan soal Pilkada atau Pilgub dengan Prabowo pada Pemilu 2024 mendatang.

“Nggak juga. Pilkada apa urusannya,” kata dia.

“Masih lama, aku kan nggak pernah mikir Pilgub,” tambahnya.

c. Erick Thohir

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mendoakan Prabowo bisa menang di Pilpres 2024 dan berharap Erick Thohir menjadi calon wakil presidennya. Waketum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyambut baik hal tersebut.

“Saya kira tentu kita menyambut baik ya. Kita sudah mempunyai semacam kesepakatan bersama dengan PKB. Nanti mudah-mudahan dengan partai lain semakin banyak dalam satu koalisi yang lebih besar, dan ini semuanya masih proses. Tentu ujungnya nanti kan adalah pencalonan yang akan ditandatangani oleh ketua umum dan sekjen partai gitu,” kata Fadli Zon di GOR Laga Satria, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/6/2023).

Fadli Zon mengatakan komunikasi politik saat ini masih terus berlangsung sampai di detik-detik terakhir menuju Pemilu 2024. Fadli menyebut komunikasi politik merupakan bagian dari upaya meraih tiket memenuhi presidential threshold.

“Komunikasi politik ini masih berlangsung saya kira sampai nanti saat-saat terakhir, menit-menit terakhir, atau detik-detik terakhir. Jadi komunikasi politik ini kan bagian dari upaya untuk mencapai kesepakatan, kesepahaman, antara partai politik yang mempunyai suara atau tiket di dalam memenuhi 20 persen itu,” kata Fadli dikutipĀ detik.com.

Source: CNBC Indonesia

Translate